DUO RAMPOK
ada uang kami sikat, ada ruang kami nekat

Blog ini isinya tentang cerita dua orang perampok yang gak segan-segan membumi hanguskan dompet, hape dan uang dari kantong anda. Waspadalah! bisa saja dompet, rumah dan barang berharga lain yang ada di blog ini adalah milik anda. Waspadalah!

Rabu, 26 Desember 2012

Jam Antik

Persediaan sehari-hari mulai menipis! biasanya gue dan Ronald selalu minum susu beruang, kini kita harus beralih ke susu yang lain, yaitu susu kuda. Dimana kita bisa ngutang di kedai Jamunya Babe Mahmud. (haha... bercanda)

Tapi masalah gak sampai disitu, tagihan uang kontrakan, air, dan listrik pun juga sudah menanti didepan mata. Mana sebentar lagi mau tahun baru, orang-orang pada sibuk liburan. Nah, kita! Manyun dirumah doang, gak asik banget kan?!

Untungnya Ronald selalu punya ide cemerlang! Hmm... Sebenernya bukan ide Ronald sendirian juga sih, gue juga ada disitu kok. Jadi gini, seminggu yang lalu, gue dan Ronald gak sengaja lewat disebuah perlelangan barang-barang antik/tua. Disana banyak banget properti-properti jadul seperti, radio, kamera, jam, bahkan alat pemutar piringan hitampun lengkap disitu. Awalnya kita cuman lihat-lihat (maklum duit masih banyak ketika itu, lagian masih inget prinsip yang dibilang Ronald? Kalau lupa coba inget-inget lagi deh)

"Jadi perampok emang kerjaan yang haram, tapi paling enggak gue bukan perampok berdasi yang suka memakai topeng untuk berkelit. Gue ngerampok cuman untuk sesuap nasi dan setetes susu" Ronald

Tapi dari awal yang cuman lihat-lihat itulah gue tertarik dengan benda yang ada dipojok sendirian tanpa ada yang melihat-lihatnya, barang tersebut adalah jam tua. Dan akhirnya gue pun ngajak Ronald untuk melihat kesana.

    "Nald, sini ikut gue!" seru gue sambil nyeret dia kearah jam tua tersebut.

    "Ngapain sih Gil?" tanya Ronald.

    "Ini nih, gimana kalau kita rampok jam tua ini?" kata gue.

    "Gila, disinikan rame banget, bego! Lagian tau dari mana ini mahal?" tanya Ronald lagi.

    "Bentar!" tegas gue.

Gue pun mulai menatap detail sudut demi sudut jam tua itu. Dengan rasa penasaran, lidah gue tanpa sadar menjulur kedepan dan langsung menjilat tuh jam tua yang debuan dan masih dalam kondisi mati.

    "Tuh kan bener! Ini mahal Nald!" seru gue.

    "Ah... ngarang, jam mati gini mahal! Paling di loak banyak!" jawab Ronald.

    "Beneran, gue tadi ngerasain tuh jam! Rasanya, rasa coklat! Biasanya kalau barang yang gue cicip punya rasa enak, pasti tuh barang mahal!" kata gue menyakinkan Ronald.

    "Oke, tapi gimana kita nyolongnya Gil?" tanya Ronald.

    "Ya, gak sekarang. Kita lihat siapa yang berhasil beli nih jam dan kita buntutin sampe kerumah dan dimana dia letakin jam ini!" seru gue.

    "Oke, siapa takut!" balas Ronald.

Singkat cerita (seminggu kemudian), akhirnya gue dan Ronald tau dimana tuh jam antik berada, bahkan pemiliknyapun sudah diketahui. Namanya Roy, dia pengkoleksi benda antik. Makanya dia tertarik dengan Jam yang gue jilat.

Rencanapun gue susun. Data-data personal tentang Roy juga sudah didapeti berkat Ronald. Ternyata dia masih lajang, dasar Roy si ABG tua. Dan modus ini pasti bisa kita laksanain demi jam tua itu. Sampai lagi-lagi Ronald mengeluarkan ide jeniusnya (kali ini bener-bener ide Ronald).

    "Gimana, kalau kita menyamar jadi penjual barang antik terus kita ajak ketemuan dengan tuh Roy si ABG tua, tapi kita gak ada disana. Terus kita rampok tuh jam dengan mudah!" kata Ronald.

    "Jenius! Kapan kita beraksi? Duit semakin menipis nih!" seru gue.

    "Hmm... Gimana kalau besok!"

    "Oke... Siapa takut?!"

Dan keesokan harinya, Ronald menyamar jadi penjual barang antik. Rencana umtuk ketemuan ditentukan, dimana tempat ketemuan sangat jauh dari rumah si target. Berhasil?! Tentu dong. Setelah tau gue dan Ronald bakal ketemua jam 8 malem. Peralatan rampok pun disiapkan, segala macem kunci, linggis, obeng, dan tidak ketinggalan tas koper sudah disiapkan. Rampok pun dilaksanakan sampai akhirnya kita sukses mendapatkan jam antik tersebut. Tanpa basa-basi guepun memfoto jam antik itu. Nih dia wujudnya;

Kerenkan! Ya iyalah, dan karena kita sudah kehabisan persediaan uang. Gue dan Ronald sepakat langsung jual tuh jam ke loakkan langganan kita. Mau tau hasilnya! Lumayan, laku 1juta, cukup buat tahun baruan nanti. Bakar jagung, sate, dan ubi! Hahaha... :D